JIPFest atau Jakarta International Photo Festival adalah sebuah ajang dari, oleh dan untuk pelaku fotografi. JIPFest dilaksanakan dari tanggal 25 Juni – 9 Juli 2019 dan hadir di 17 lokasi ruang publik seputar Jakarta Pusat, di antaranya Taman Menteng, Sarinah, Taman Ismail Marzuki, Goethe-Institut, IFI, ruang seni Rubanah, Artotel Thamrin, dan restoran Tugu Kunstkring Paleis.
SkolMus turut hadir sebagai komunitas fotografi di JIPFest dan hal ini menjadi suatu pengalaman baru dan penting untuk keberlangsungan komunitas. SkolMus mewawancarai beberapa orang penting dalam JIPFest untuk mengetahui seperti apa itu JIPFest dan mengapa penting JIPFest perlu hadir di Indonesia.
SkolMus go to Jakarta International Photo Festival (JIPFest) 2019
Menurut Cristian Rahadiansyah (Festival Director), JIPFEST penting dilakukan dengan alasan sederhana yaitu karena dibutuhkan oleh pelaku fotografinya dan publik di setiap kota. “Inti festival adalah kita ingin festival ini relevan dan sesuai dengan kepentingan pelaku di dunia fotografi”.
BERKOMUNITAS DALAM FOTOGRAFI
Berkomunitas dalam fotografi merupakan ruang-ruang belajar yang mempertemukan setiap karakter dan skill yang berbeda. Namun di perlukan dedikasi dan komitmen dalam mengembangkan komunitas.
Tak pelak, tantangan seperti regenerasi yang harus bergerak maju dan bagaimana memanajemen sumberdaya menjadikan syarat agar komunitas tetap mengorbit dan memberi dampak sosial.
Namun dengan melihat konteks kebutuhan dan demografi yang berbeda satu sama lain menjadikan komunitas harus tetap bereksperimen dan berinovasi yang mana tak ada rumus baku.
Dalam melihat ini, Jakarta International Photo Festival (JIPFest’19) @jipfest cukup menyadari sehingga para pelaku komunitas dari demografi berbeda di kumpulkan dalam tempat dan waktu yang sama membicarakan wacana tentang berkomunitas fotografi.***AS
Videografer : Frengki Lollo x Armin Septiexan
Editor : Armin Septiexan
©All footage by SkolMus, 2019