LAYAR MERDEKA: MERAYAKAN SUMPAH PEMUDA, HAK SEMUA MANUSIA

LAYAR MERDEKA: MERAYAKAN SUMPAH PEMUDA, HAK SEMUA MANUSIA

Layar Merdeka, tajuk dalam perayaan sumpah pemuda di Aula Paroki Sta. Maria Pengantara Segala Rahmat, Kiupukan, Insana, Kabupaten TTU pada Senin (28/10/2019). Perayaan Sumpah Pemuda dihelat dengan pameran karya pelajar dan seniman, tarian kreasi, modern dance, live mural, live music, pembacaan dan musikalisasi puisi. ‘Nokas’ sebuah film dokumenter garapan sutradara Manuel Alberto Maia menjadi penutup acara. 

Sebelumnya, dalam menyongsong hari Sumpah Pemuda, lima Komunitas Kreatif yang bergerak dalam bidang Fotografi, Videografi, Perfilman, Grafiti, Penulisan dan Pementasan menggelar berbagai workshop sejak Sabtu hingga Minggu (26-27/10/2019) demi merayakan Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928 yang kini diperingati ke-91 kalinya.

Suasana workshop kelas Fotografi di SMA 1 Insana

Workshop dilakukan di Kabupaten Malaka dan Timor Tengah Utara. Bertempat di SMK Katolik St. Pius X Bitauni, SMAN 1 Insana dan SMK Wilibrodus Betun, kelima komunitas; Komunitas Film Kupang (KFK) Sekolah Multimedia untuk Semua (SkolMus),  Timore Art Graffiti (TAG) Komunitas Leko Kupang (Leko) dan Coloteme Art’s Movement (CAM), didukung Pusbang Film, hadir dan berbagi bersama pelajar SMA di ketiga sekolah tersebut.

Murid pengunjung pameran

Setiap sekolah mengutus 20 siswi-siswa untuk mengikuti workshop yang bertujuan menggali bakat pelajar, berkarya dengan kemampuan sendiri hingga pameran/ pementasan hasil karya. Selain para pelajar SMA, workshop juga diikuti oleh sebagian Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santa Maria Pengantara Segala Rahmat Kiupukan, Insana.
Thomas Nesi, mewakili OMK Paroki Kiupukan, mengapresiasi kehadiran beberapa komunitas kreatif lintas karya tersebut. “Orang Muda Katolik Paroki Kiupukan dalam kegiatan Layar Merdeka mendapatkan pengalaman, karena komunitas-komunitas kreatif datang dan berbagi, kesan baik tentang dinamika hidup anak muda, kreativitasnya dan profesi hidup. Dengan hadirnya teman-teman Komunitas, memantik OMK untuk berani berkreasi dan menunjukkan semua potensi diri dan bakat yang dimiliki.”

Ivan Baowolo pegiat seni di TAG berujar, “Layar Merdeka sebagai ajang untuk memperkenalkan TAG, berbagi pengetahuan tentang seni kepada sesama generasi muda, melawan stigma negatif tentang seni yang terlanjur hidup dalam pikiran masyarakat.”

Hal senada juga dikemukakan oleh salah satu anggota Komunitas SkolMus, Ete Umbu Tara, “melalui Layar Merdeka SkolMus dapat menunjukkan visi SkolMus sebagai medium solidaritas fotografi. Sekaligus membangun relasi baru, berbagi mimpi dengan komunitas masyarakat dan anak-anak.”

Foto bersama

Pegiat di Komunitas Film Kupang pun berharap, melalui Layar Merdeka kerja kolaboratif, baik antar komunitas kreatif maupun dengan pihak lain makin marak dilakukan demi produktivitas dalam berkarya.  “Harapannya dengan Layar Merdeka, KFK bisa menjalin kolaborasi dengan berbagai komunitas. Bukan saja berkarya tapi juga berbagi dari apa yang dimiliki,” ujar Adriana Ajeng Ngailu, EO Layar Merdeka, pegiat film di KFK. (AM)

guest
0 Komen
Inline Feedbacks
View all comments